Seminar Tentang Tenaga Kerja Asing di Jepang

Jam sudah menunjukkan pukul 13 lewat ketika saya dan manajer atasan saya di HRD meninggalkan gedung kantor pusat Mandom di bilangan Central Ward Osaka. Kami menggunakan subway dan meluncur menuju pusat kota Osaka. Hari ini saya harus tampil membawakan materi di seminar yang diadakan oleh pemerintah daerah tk I prefektur Osaka. Seminar itu merupakan rangkaian dari proyek Pemda Osaka menstimulasi perusahaan2 di daerah prefektur Osaka untuk berkiprah secara global. Sebagai langkah awal globalisasi Pemda Osaka memandang bahwa dengan memasukkan unsur tenaga kerja asing diharapkan bisa menyuntikkan darah baru dan membawa perspektif yang lebih mengglobal dalam kegiatan bisnisnya, sekaligus sebagai jalan keluar dari permasalahan kekurangan generasi muda. Sebagai negara dengan huruf non alfabet, yang menyebabkan penetrasi bahasa asing sangat susah, dan memiliki sejarah pernah menutup diri dari dunia luar, Jepang memang mulai merasa masyarakatnya terlalu konservatif dan ketinggalan oleh dunia global, itulah sebabnya pemerintah merasa sudah perlu untuk turun tangan mengakselerasi proses globalisasi, terutama di dunia bisnis. Selama ini walaupun UKM2 Jepang banyak yg sudah mempekerjakan orang asing, tapi biasanya hanya di bidang pekerjaan blue collar. Padahal setiap tahunnya ada ribuan mahasiswa asing yg menamatkan pendidikannya di universitas-universitas Jepang dan sebenarnya memiliki kemampuan dan bisa dijadikan sebagai lokomotif usaha di UKM2 Jepang. Terutama dari negara tetangga yaitu Cina, negara yg menyumbangkan mahasiswa asing terbanyak bagi Jepang.
Di sesi pertama, pembicaranya adalah seorang utusan dari Departemen Perindustrian Jepang di wilayah Kansai. Seorang wanita separuh baya bernama Murakami Keiko, yang dengan mantap membawakan makalahnya berupa laporan perkembangan proyek itu disertai contoh2 perusahaan di wilayah Kansai yg sudah sukses dalam globalisasi HRDnya. Dari sekian banyak perusahaan itu, Panasonic dan P&G menjadi sorotan utama Mrs Murakami dengan program mereka yg saat ini tercatat sudah mempekerjakan orang asing sekitar 200 orang. P&G malah disebutkan memiliki pegawai 200-an orang dan itu berasal dari 23 negara berbeda. Sebuah skala yg sangat jauh dibandingkan Mandom yg saat ini hanya mempekerjakan 5 orang asing dari 3 negara yaitu Indonesia, Cina, dan Filipina. Sebuah tantangan yg menarik bagi saya pribadi 🙂 Bukan masalah angka orang asingnya tapi skala bisnisnya yang bisa membawa mereka pada angka 200 orang di antara 4000 pegawai di seluruh Jepang.
Saya tampil di sesi kedua membawakan makalah dengan tema utama berupa pengalaman saya mencari kerja di Jepang dan pandangan2 saya sebagai orang asing terhadap perusahaan Jepang.
Materi saya bagi menjadi 6 chapter dan saya bawakan dengan powerpoint. Bab awal saya memperkenalkan perusahaan saya Mandom Corporation setelah sebelumnya berusaha mencairkan suasana dengan melemparkan guyonan ke hadirin dan tampaknya cukup sukses karena kebanyakan peserta tertawa hingga terlihat giginya.
Di akhir pengenalan perusahaan saya memutarkan iklan dari produk andalan kami, Gatsby. Seri Iklan yg sudah muncul di TV sejak tahun lalu itu sudah populer karena begitu wajah komedian Jepang, Iwao muncul, beberapa orang tanpa sadar bergumam “aa, shitteru” (aa, tahu). Ending iklan yg dibuat lucu sempat membuat beberapa orang tersenyum.
Pada bagian kedua saya menuturkan CV saya berupa riwayat hidup, pendidikan, dan pengalaman kerja. Dalam bab itu tidak lupa saya mempromosikan Sulawesi dgn potensi hasil alam seperti kopi, coklat, cengkeh, kelapa sawit, udang, cakalang, dsb. Materi yg sebenarnya melenceng dari materi utama, tapi saya pura2 tidak sadar dan menggunakan 1-2 menit untuk memberi gambaran potensi investasi di Sulawesi. Siapa tahu di antara perwakilan perusahaan itu ada yg perusahaannya bergerak di bidang hasil olah bumi dan tertarik dengan Sulawesi. Setelah 1-2 menit kemudian, saya masuk ke materi selanjutnya dan memaparkan bagaimana saya memilih universitas, kriteria yg saya tetapkan, dan hasil akhir berupa diterimanya saya di University of Hyogo 6 tahun yg lalu.
Di bagian selanjutnya saya memaparkan kenapa saya memilih berkarir di Jepang dan kriteria apa yg saya tetapkan ketika memilih perusahaan hingga akhirnya saya memilih Mandom sebagai tempat berkarya untuk masyarakat.
Di bagian akhir saya memaparkan pandangan sebagai orang asing terhadap kondisi kerja di perusahaan Jepang dan apa2 saja yg biasanya orang asing harapkan dari perusahaan2 Jepang.
Saya menutup presentasi saya dengan menampilkan kata お互い sebagai kunci untuk sukses berinteraksi dengan lingkungan yg multi kultural. Saya berusaha membuat peserta untuk melihat bahwa sebenarnya kanji 互 (taga) itu disusun dari dua huruf ユ (yu -> baca : You). Yang satu, di bawah menghadap ke kanan dan satunya lagi di atas dalam posisi terbalik. Dengan posisi saling melengkapi itulah huruf itu bisa terbentuk. Untuk bisa membangun komunitas sosial yang bisa お互い atau memiliki kemampuan untuk tenggang rasa, kedua belah pihak harus mampu melihat sudut pandang dari posisi YOU dulu, atau dari posisi lawan bicara. Tapi itu saja tidak cukup karena untuk melengkapi kanji 互 pihak yg satupun harus mengambil posisi yg sama walaupun dalam arah yang berbeda. Artinya pihak yang kedua pun harus melihat dari sudut pandang YOU. Jika kedua pihak mampu melihat dari sudutpandang YOU, pada akhirnya akan terbangun dua kepentingan yaitu ME dan YOU. Tapi yg paling penting adalah kita harus memulainya dari diri sendiri dulu sebelum meminta lawan bicara kita melakukan hal yang sama. Jika kita memulai maka akan tercipta fenomena yang disebut 鏡法則 atau hukum cermin, yaitu lawan bicara kita akan bertindak sama dgn tindakan kita.
Materi saya tutup dengan mengucapkan terima kasih.

13 thoughts on “Seminar Tentang Tenaga Kerja Asing di Jepang

  1. konichiwa arifsan,saya bangga dgn anda yg punya andil baik untuk anak bangsa.,tekad bulad,semangat,membuat inpian tercapai dan sebagai teladan for teman ex kenshu maupun sedang kenshu..saya ketua GANBATTE INDONESIA sedang berupaya kerja sama dgn negara jepang disegalah bidang.akan tetapi masih banyak hal yang sedang mandek didlm kerja sama tersebut.untuk itu harapan saya ARIFsan bisa memberikan solusi sekaligus kami ingin bekerjasama.masih banyak yg ingin disampaikan setelah ada respon dari anda.contohnya skrg ada penerimaan NURSE dan CAREWORKER di 19 daerah diindonesia.

  2. salam kenal mas arief ni dari solo jawa tengah ,mas arief saya ingin sharing tentang pengurusan nenking dan jeikin khususnya di wilayah solo . saya mantan kenshusei yg di hiroshima dan saya waktu di hiroshi ma sering mengikuti acara di ppio okayama yg di pimpin oleh mas hakim lukman dari malang dan mas sani,thanks mas arief ats partisipasinya

  3. salam kenal mas…mas aku mau tanya di cevest itu bisa tidak eks kensushei yg sdh 5 th minta informasi lowongan kerja untuk perusahaan2 Jepang yg ada di Indonesia? n aku minta alamat email cevest ya mas…thx

  4. salam kenal ya Mas Arif…suami ku th 2003 selesai pemagangan di Jepang tp skarang pekerjaannya tdk sesuai dng basic pendidikannya, dlu di asramakannya di Ceves Bekasi, aku mau tanya dong Mas bisa ga ya ex IMM kembali bekerja di Jepang n bagaimana caranya? terima kasih…

    1. 🙂 Di dunia ini memang ada banyak hal yang tak sesuai menurut pendapat kita. Untuk menyesuaikan keinginan kita dan hasil yang dibutuhkan ada banyak hal. Kerja keras, pantang menyerah, tekun berdoa, dan sederet hal yang mesti kita lakoni. Kalau menurut saya, syukuri apa yang ada, tapi jangan menyerah dengan keadaan yang sekarang. Berbuatlah yang berbeda agar memperoleh hasil yang berbeda. Ganbatte kudasai.

  5. salam kenal bang arif.
    Saya alumni magang dari aceh angtan 42.sekarang lagi sibuk Di LPK Bina Kensu Aceh, tempat tsunami 2004. Membimbing para calon kensusei.saya kepingin sekali membuat hubungan dengan bang arif mengenai tenaga kerja pengangur di indonesia.singatnya kami lembaga kepingin membuat hubugan kerja magang langsung ke perusahhan jepang. bang arif bisa sharing kerja sama didalam nya.demikian dulu bang arif

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.