Purnama di ramadhanku

Bulan mengintip dari sela-sela jendela Port Liner yang kunaiki menuju Port Island. Cahayanya menerpa permukaan laut 15 meter di bawah rel kereta, ah, indah nian pulau buatan ini. Setiap kali naik Port Liner ini, selalu kusempatkan menikmati keindahan pelabuhan Kobe atau Meriken Park di seberang. Di kejauhan tampak kelap kelip lampu sebuah kapal yang besar… Read more Purnama di ramadhanku

Rumah-Mu

Alam pikirku mengambang, asaku menipis Mentari terasa begitu redup, padahal panasnya memanggang Alhamdulillah kaki menuntunku ke keteduhan bangunan tua di kaki bukit Sannomiya Kubuka lembaran kusam Kusisir coretan pena-Mu Dan kutemukan sejumput ketenangan Kurebahkan badan penat terhimpit beban kutatap lampu hias di langit-langit aahhh….kenapa ku selalu mencari keteduhan itu di tempat lain Padahal kutahu di… Read more Rumah-Mu

Kemana?

Hujan rintik-rintik membelah kesunyian malam ini Gemuruh siulan angin menerpa jendela apato-ku Kuintip si kecil Aisha, lelap terlena dalam pelukan bundanya Kucoba menangkap suara selain bulir-bulir air yang beradu dengan atap Tapi hanya kosong yang kudapat Anganku melayang Asaku terbang Khayalku membias Semua tanpa arti Satu lagi malam Ketika ku termenung tanpa tahu kenapa Satu… Read more Kemana?