Tak terasa lebih sebulan saya masuk di bagian personalia. Materi pekerjaan yg saya tangani tidak begitu berat tanggung jawabnya karena memang masih bertema pelatihan. Bulan lalu saya membantu di bagian yg menangani penugasan staf di luar negeri dan belajar cukup banyak ttg sistem penempatan sampai penghitungan gaji. Belajarnya agak mudah juga karena kondisi selalu diandaikan pada saat saya ditugaskan ke negara lain nanti, dan saya sangat bersyukur bahwa saya punya kesempatan untuk mempelajari apa2 yg akan menjadi hak dan kewajiban saya kelak, sebuah kesempatan yg jarang ada, bahkan bagi pegawai orang Jepang sekalipun.
Di sela-sela proses belajar itu saya mengajukan diri untuk memperbaiki salah satu sistem penanganan informasi pegawai di bagian kesejahteraan dan alhamdulillah sistem itu beres awal bulan ini.
Memasuki bulan november, saya pindah ke bagian terumit di dalam divisi personalia yaitu asuransi, ketenagakerjaan, perumahan pegawai, kenaikan pangkat , dll yg berhubungan langsung dengan undang-undang ketenagakerjaan. Di bagian ini lebih menarik lagi karena saya diberi akses ke seluruh data pegawai yg memungkinkan saya melihat hampir semua data yg saya inginkan, termasuk semua atasan saya.
Berbeda dengan pabrik, di kantor pusat kerja dimulai jam 9 sehingga tiba di kantor jam 8:30 an pun masih sempat menikmati segelas teh hangat sambil meriksa email2 yg masuk. Tapi sebagai kompensasinya pekerjaan berakhir jam 5:30 sore sehingga seringkali saya tiba di rumah lewat jam 8 malam karena masih harus tinggal sejam dua jam untuk menyelesaikan tugas yg ada.
Selain belajar rutin itu saya juga menyibukkan diri dengan membuatkan sebuah software yang nantinya bisa dipakai untuk menangani proses mutasi, kenaikan pangkat, dan perubahan status kepegawaian. Selama ini proses itu dilakukan dengan memakai excel dan ditangani oleh 3 orang, diharapkan dengan tool yg saya buatkan itu pekerjaan bisa dilakukan oleh satu orang dan menghemat waktuseperpuluhan. Struktur data cukup rumit karena ada banyak variabel yg tidak konstan sehingga saya harus menyediakan tool yg bisa dipakai oleh staf lain pada saat saya sudah harus pindah ke divisi lain. Kehati-hatian juga harus dinomorsatukan mengingat data yg saya tangani adalah data sensitif seperti pangkat, gaji, dan segala yg berhubungan dgn riwayat pekerjaan semua pegawai.
Sebagai selingan di antara rutinitas, manager personalia menugaskan saya masuk ke tim perancang kurikulum pendidikan untuk pegawai 3 tahun ke depan. Sebuah tugas yg sangat berat karena menyangkut kualitas pegawai secara keseluruhan, padahal anggota tim hanya terdiri dari 4 orang termasuk saya. Seringkali perdebatan cukup rame karena anggota tim memang sengaja dibuat terdiri dari angkatan selisih 5 tahunan dan komposisi pria-wanita 2-2 sehingga sudut pandang bermacam-macam, apalagi ditambah satu orang dari negara lain, Indonesia 🙂
Di tim ini saya belajar cukup banyak tentang pandangan orang Jepang secara umum mengenai karir, pendidikan, dan juga kehidupan, dan sering sekali saya merasa bersyukur bahwa saya terlahir sebagai orang Indonesia yang ditakdirkan Allah menemukan Islam sebagai agama. Rasa syukur itu timbul karena melihat bagaimana orang Jepang yg memandang kehidupan itu dengan sangat dangkal dan berdasar pada pemikiran manusia yg sangat fana, hal ini mungkin disebabkan karena mereka tak tahu kemana setelah mati atau bahkan tak tahuuntuk apaharus hidup.
2 pemikiran pada “Sebulan Lebih”
teman2. apakah untuk pulang ke indonesia mutlak dibutuhkan gaikokujintourokusho?
tourokusho saya hilang. sementara saya harus pulang ke indonesia secepatnya.
apakah tourokusho itu bisa digantikan semacam surat keterangan dari yakusho setempat?
miohn balasan spcepeatnya bagi yang mngetahui
yoroshiku onegaisimasu
sungguh membanggakan jika setiap orang bisa mengambil dan belajar pelajaran di sela2 kegiatan dan rutinitas. Mas Arif ini (Mas Arif yg pnya blog ini bkan saya) sungguh menjadi suber inspirasi banyak orang dengan tut2 keyboard yg di ketik menjuntai sebuah kata.
saya sudah lama mengikuti blog dan post panjenengan di anaknegeri.com sungguh membakar semangat…
salam
Arif