Jam dinding berdetak di ruang tengah, pandangku tak mampu melihat karena terhalang dinding. Kutengok angka di sudut kanan komputerku yang menunjukkan angka 1:10.
覧覧覧覧覧覧覧蘭
Malam2 syahdu itu telah berlalu,
ia telah berlalu,
ramadhan telah pergi,
diiringi penyesalan yang mendalam.
Andai saja ramadhan bisa lebih lama,
andai saja berkah itu selalu tersedia,
andai saja malam ini masih ramadhan,
andai saja
覧覧覧覧覧覧覧蘭
Di luar, suara burung watari dori sudah tak lagi terdengar, katanya itu pertanda musim dingin akan masuk. Entah kenapa, watari dori telah pergi bersamaan dengan perginya ramadhan meninggalkanku yang masih termangu dalam kecapean di depan setumpuk dokumen dan desktop Fujitsu FMV 6000SL.
Astagfirullahul adzim.
2 pemikiran pada “Ia telah pergi”
Ass. kaifa halukum akhy.. ramadhan 1427 H. emang telah berlalu meninggalkan kita, dan kita semua memang sedih karena itu… tapi kami akan lebih sedih lagi andai saja kata maafmu tidak kami dapati pada idul fitri kali ini… slmt hari raya idul fitri 1427 H. kami sek mohon maaf atas segala salah dan khilaf. *yasin-nolis-amirah dan alifah*. wass
Alhamdulillah anaa bikhaer ya akhiy. Anaa aedan memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan di masa lalu cess, mudah2an kita bisa kembali fitrah.
Salam buat keluarga…eeee.tsalatsa-mi waladuka cess? ao ALIFAH itu=>ibunya anak2? 泗