Hari ini alhamdulillah kegiatan charity event yang digalang oleh rekan2 PPI Kobe untuk memberi beasiswa kepada anak2 SD di Yogya, berjalan dengan lancar walaupun ada beberapa gangguan2 atau masalah kecil selama acara berlangsung.
Acara dibuka persis seperti jam yang tertera di tiket, setelah pengantar yg dibawakan oleh pak Teguh Sasongko sebagai ketua panitia, pak Konjen RI Osaka diminta memberikan sambutan. Rupanya panitia mengira bahwa beliau akan didampingi penerjemah dari Konsulat, yang seharusnya memang ada sebagai prosedur protokol. Ternyata tidak ada penerjemah, dan pak Aki dan asisten nona Jepangnya juga langsung angkat tangan karena ternyata pak Konjen inginnya berbicara dalam bahasa Inggris, akhirnya saya yang ditunjuk untuk megang mic dan menerjemahkan secara simultan dari Inggris ke Jepang. Memang saya sudah pernah melakukan simultaneous translation Inggris-Jepang, tapi biasanya saya diberi konsep isi terlebih dahulu sehingga saya bisa membuat sketch sambil merekam dalam otak materi yg akan dibicarakan. Tapi hari ini karena saya sama sekali tidak menyangka, maka secara psikologis pun tidak siap. Tapi karena tidak mungkin menolak akhirnya terpaksa maju ke depan, padahal saya sedang konsentrasi untuk presentasi setelah sambutan pak Konjen, jadinya amburadul deh tuh isi terjemahan :bawah: hanya isi2 pentingnya yg saya terjemahkan, apalagi pak Pitono ngomongnya puanjanggg banget dan tidak bisa saya potong :marah: Apa boleh buat dah.
Sehabis translation saya kemudian maju lagi untuk presentasi program orang tua asuh bagi anak2 korban gempa di Yogya, dengan ditemani pak Agung. Alhamdulillah cukup lancar walaupun sempat grogi karena baru kali ini memberikan presentasi dalam bahasa Jepang di depan orang umum. Kalau di kelas seminar di kampus sih sudah bukan hal yang baru, tapi karena kali ini presentasinya harus di depan ???? (erai na hito) dan disaksikan sekitar 100 orang, maka mau tak mau ganbatte berusaha tampil maksimal. Untungnya malam sebelumnya sudah latihan, sehingga alhamdulillah semua alur presentasi seperti yg telah saya rencanakan.
Setelah presentasi dan sambutan, yg muncul di panggung adalah penampilan dari grup tari Jawa yg dibawakan oleh nona-nona Jepang, dan dilanjut dengan lagu2 Indonesia yg dinyanyikan dengan bagus oleh anggota LAGU-LAGU KAI. Saya benar2 tersentuh karena mereka menyanyikan lagu Bimbo “TUHAN”, tapi sembari sangsi apakah mereka benar bisa memahami isi religius dari lagu itu, tapi yang jelas sugoi :dua_jempol:
Sehabis itu pak Aki tampil bersama grup ASIA VOICE dengan lagu2 manisnya dan ditutup dgn YOGYAKARTA, karya Katon.
Setelah itu puisi yg dibawakan oleh mbak Diah tentang jeritan seorang anak Yogya, nuansanya sangat menyentuh walaupun pengucapannya masih ada yg agak terpeleset, tapi hebat lha! :dua_jempol:
Terakhir adalah angklung yang dimainkan oleh teman2 di PPI Kobe, dan benar2 mengagumkan karena dengan latihan yg hanya 1 bulan bisa memainkan beberapa lagu dgn apik, luar biasa.
Benar2 mengagumkan teman2 mahasiswa di Kobe ini, ternyata mereka bukan cuma piawai di laboratorium atau di dunia akademik. Sekarang saya mengerti kenapa dikatakan Indonesia itu kaya budaya :kedip:
Satu pemikiran pada “??????????????”
Fotonya perbesar dongg….