Final Edition : Forum8 Tokyo Chapter

Hari ini adalah Forum8 Chapter Tokyo terakhir dari rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 6 bulan lalu. Dengan berakhirnya kegiatan hari ini, selesai sudah seluruh kurikulum yang dirancang oleh Steering Committee Forum8.

Forum8 chapter Tokyo dihadiri oleh 7 perusahaan yang semuanya kelas kakap di bidangnya, kecuali perusahaan kami. Ada Asahi Kasei, Asahi Beer, Takenaka Komuten, Panasonic, Nestle Japan, Kokuyo, dan Mandom. Dari 6 perusahaan selain kami bahkan ada yg nilai omset pertahunnya mencapai angka trilyun Yen, anak perusahaan hingga 500 buah, dan karyawan ratusan ribu.

Forum8 ini sangat menarik karena dihadiri oleh berbagai macam jenis perusahaan yang memiliki pasar yg berbeda, produk yg berbeda,.dan tentu saja approach yg sangat berbeda dalam menjalankan bisnis. Dan lebih menarik lagi adalah karena kurikulum Forum dibuat oleh kami para anggota Steering Committe, yang terdiri dari 7 orang.

Saat pertama diminta untuk mewakili perusahaan untuk menjadi Steering Committe, saya sempat ragu apakah bisa menjalankan tugas dengan baik karena sebagai SC, kami harus menyusun kurikulum, mengeksekusi program, melakukan review, dan mempersiapkan semuanya termasuk membimbing para peserta training yang tentu saja semuanya orang Jepang (tahun ini kebetulan ada satu peserta orang China). Apalagi saya diminta memegang dua chapter sekaligus, Chapter Jepang Barat dan Chapter Jepang Timur. 

Saya masih ingat ketika pertama kali berdiri di depan seluruh peserta dan diperkenalkan oleh SC pendahulu saya, para peserta terlihat bengong karena memang sepanjang sejarah forum yang sudah berdiri sejak 12 tahun ini, belum pernah ada SC yang merupakan tulang punggung Forum, dari kalangan non Japanese. Alasannya sederhana, karena semua komunikasi, baik tertulis maupun lisan dilakukan dalam bahasa Jepang. Namun, wajah bengong itu jadi berubah menjadi tertarik ketika pendahulu saya menjelaskan bahwa saya muslim, sehingga selama puasa saya tidak ikut makan siang, saya tidak makan babi, tidak minum alkohol, dan jika masuk waktu akan sholat di sudut ruangan yang tersedia. Saat itu suasana mulai cair ketika saya memperkenalkan diri dan melontarkan joke sehingga mereka jadi tertawa. 

Saat Forum mulai berjalan dan saya membawakan materi, terkadang saya memperhatikan beberapa orang terlihat mengkerutkan dahi pertanda kurang mengerti dgn bahasa Jepang saya, namun tak satupun yang pernah memperlihatkan rasa tidak senang.

Selama enam bulan, saya justru banyak belajar, padahal bukan sebagai peserta Forum. Namun karena kami harus mendampingi mereka saat materi, akhirnya kami ikut mendengarkan dan menyerap ilmu yang didapatkan secara gratis. Materi yang disampaikan selalu menarik dan mudah dicerna karena isinya tidak sekedar teori bangku sekolah, melainkan langsung dari praktisi pada bidang masing-masing dari perusahaan peserta.

Business Strategy diajarkan oleh praktisi dari Kokuyo, perusahaan produsen alat tulis kantor terbesar di Jepang. Finance Accounting dibawakan oleh GM dari Asahi Kasei, perusahaan chemistry yg terkenal dgn banyak produk hitsnya. Presentasi dan Komunikasi oleh Nestle Japan, Karir oleh Asahi Beer, Leadership oleh Takenaka Komuten, top 3 di bidang arsitek dan konstruksi di Jepang, dan marketing oleh Manajer kami.

Bulan lalu saat meeting SC, saya diminta untuk menutup Forum tahun ini pada pertemuan terakhir,.yakni hari ini. Saya hanya tertawa dan mengira mereka hanya bercanda karena walaupun saya bisa bahasa Jepang, tentunya akan lebih baik kalau yang menutup adalah SC orang Jepang yg pandai presentasi. Namun mereka serius, dan saya tentu saja sempat panik. Saat di Indonesia, saban tahun saya memang sering ngeMC acara RUPS tahunan yang dirangkaikan dengan public expose yg mengundang wartawan. Saat terjadi kecelakaan ledakan di pabrik dan membuat kami harus kehilangan 28 orang orang-orang baik dari karyawan kami, saya disuruh oleh Manajemen untuk ikut dalam team Direksi menghadapi pertanyaan wartawan di jumpa pers. Saat megang Management Planning pun, sempat menjadi facilitator dalam diskusi Direksi dengan Manajer. Tapi semua itu dalam bahasa Indonesia! 

Kali ini semuanya dalam bahasa Jepang, dan tanggung jawabnya sangat berat karena kalau closing ini tidak bagus, maka semua usaha kami yg enam bulan, akan sia-sia.

Tapi saat itulah saya menyadari bahwa mungkin inilah kesempatan untuk mengalahkan semua rasa takut dan minder saya sebagai orang asing di negeri ini. Bukannya berkelit, saya terima tantangan itu dan melaksanakannya tadi sore.

Ada semacam kelegaan yang sangat terasa setelah tadi saya meletakkan mic dan mengucapkan terima kasih saat menutup Forum8 tahun 2017 untuk Chapter Jepang Timur.

Ketakutan itu berhasil saya taklukkan. Memang tidak mudah, saya harus ikut training tentang presentasi dan komunikasi beberapa kali. Saya harus latihan berkali-kali mengulang teks dan menghapalkan skenario materi. Saya harus mendengarkan review para peserta dan mensummary saat detik-detik terakhir sebelum naik di podium. Dan saya harus melontarkan gurauan sebelum mulai bicara agar tidak gugup.

Alhamdulillah berkat bimbingan Allah, pesan yg ingin saya sampaikan tampaknya bisa mereka mengerti.

Ketika anda takut, hadapilah rasa takut itu. Karena itulah satu-satunya cara untuk menaklukannya.

@Shinkansen Nozomi No.525 Tokyo-Shin Osaka 17-11-2017

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.