Al Fasaad

Sewaktu di pesantren ada sebuah pelajaran yang disebut Tafsir & Hadits  yang khusus membahas tema-tema yang diangkat dengan menampilkan cuplikan ayat dan hadits yang relevan. Pelajaran itu dibawakan oleh seorang ustadz yang hafidz Al Qur’an 30 juz bernama ustadz Hasnawi Mardjuni. Ilmu pengetahuan umum beliau memang tidaklah seluas dosen-dosen Unhas, IAIN, atau guru-guru top lainnya yang waktu itu banyak mengajar di pesantren kami, IMMIM, tapi pemahaman beliau tentang isi Al Qur’an yang sepenuh hati membuat bahasan beliau di ruang kelas menjadi menarik karena bersahaja dan menyentuh hati.

Ada sebuah bahasan yang sangat membekas bagi saya walaupun waktu itu (sekitar 17 tahunan yg lalu) tema tersebut baru sekedar wacana yaitu KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP. Ayat Al Qur’an yang waktu itu diangkat masih membekas di memori saya walaupun nama surah dan nomor ayatnya tidak bisa saya ingat lagi. “Dzaharal fasaadu fil barri wal bahri bimaa kasabat aiydiyannaas” yang kalau diterjemahkan menjadi “telah nyata kerusakan di darat dan laut yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia”.

Kala itu, perubahan suhu bumi dan keanehan iklim belum begitu terasa, apalagi Makassar terletak di dekat katulistiwa sehingga cuaca nyaris tak berubah, selalu panas. Pemahaman saya waktu itu yang tidak didasari oleh pengalaman, terasa dangkal dan malah sedikit membingungkan karena rasa-rasanya tema itu tidaklah bersangkut paut langsung dengan kami yang waktu itu baru berumur belasan tahun.

Perubahan suhu dan keanehan iklim yang disebut-sebut sebagai akibat dari pemanasan global itu baru sangat terasa setelah hampir 8 tahun bermukim di negeri Jepang ini. Panas yang memanggang di summer dan dingin yang membekukan di winter sepertinya secara teratur mengingatkan bahwa sedang terjadi keanehan di planet yang kita tempati ini. Dibandingkan 8 tahun yg lalu ketika pertama kali datang ke negeri ini, musim panas dan musim dingin secara teratur mulai bergeser waktunya. Masih jelas diingatan saya ketika pertama kali masuk kerja di bulan september tahun 2000, cuaca sudah mulai mendingin dan salju mulai turun awal-awal november, sementara tahun lalu, bulan 12 pun salju masih malu-malu turun di kebanyakan wilayah. Tahun ini, tsuyu (musim hujan) yang merupakan pintu masuk musim panas masih membingungkan. Hari ini sudah tanggal 12 Juni tapi hujan yang seharusnya rajin turun selama bulan 6 masih bisa dihitung hari-harinya, yang ada malah panas yang mulai memanggang padahal Agustus masih dua bulan lagi.

Apakah perubahan iklim ini memang akibat ulah tangan manusia yang bisa kita tata ataukah memang sudah sebuah siklus tak tertahankan menuju berakhirnya peradaban di muka bumi ini. Entahlah, ustadz Hasnawi pun mungkin hanya akan tersenyum kalau ditanya pertanyaan yang sulit ini. Memang betul bumi kita menuju kehancuran karena sudah mendekati kiamat, tapi haruskah kita berdiam diri dan pasrah pada keadaan yang sedang terjadi ini. Jawabannya ada pada masing-masing dari kita. Yang jelas ultimatum Allah lewat Al Qur’an itu sudah terbukti benar, tahun 90-an peringatan itu benar, dan tahun 2008 ini pun ayat itu terbukti benar, subhanallah. “Dzaharal fasaadu fil barri wal bahri bimaa kasabat aiydiyannaas“, telah nyata kerusakan di darat dan laut yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Oleh tangan saya, oleh tangan anda, oleh tangan kita. Sampah yang kita buang, energi yang kita konsumsi, semuanya punya sumbangsih terhadap terkurasnya perut bumi, tertebangnya pohon di hutan, terkeruknya bukit dan gunung, dan menaiknya suhu planet ini. Ingatkah kita bahwa sebatang sumpit yang kita pakai makan mie mengorbankan sebatang pohon di hutan? Atau, tahukah kita bahwa selembar kantong plastik adalah hasil dari pengerukan isi perut bumi yang membuat planet ini gopong di tengah? Setiap hari, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita merusak bumi yg kita diami ini secara perlahan dengan konsumsi yang tak berimbang dengan pemulihan alamiahnya.

Marilah mulai sadar dengan perbuatan-perbuatan kecil yang bisa kita lakukan, seperti berhemat air, hemat listrik, buang sampah di tempat yg benar, dll yang mungkin kelihatan sepele tapi menjadi berarti kalau dilakukan oleh semua manusia, termasuk saya dan anda. Marilah mulai sebelum terlalu terlambat.

One thought on “Al Fasaad

  1. saya rasa memang suhu udara di mana2 semakin panas.

    sepertinya juga, global warming emang bener terjadi dan memang bakal seperti ramalan orang, selama kita manusia tidak mau merubah gaya hidup kita..

    konon, tahun 2012 (4 tahun lagi) belanda akan tenggelam, itu kata sebuah surat kabar di belanda.

    serem deh..

    untuk itu, mari kita sama2 menyelamatkan bumi dengan mencegah global warming, dengan cara menjaga lingkungan, hemat energi, dan mengurangi polusi dengan cara yang kita bisa, mulai dari hal yang paling kecil, dan mulai saat ini 🙂

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.