Wisuda

Suatu hari sebuah perusahaan sepatu berkelas dunia mengirim salesmannya ke sebuah negara di Afrika. Salesman itu ditugasi untuk menganalisa peluang pasar di negara benua hitam tersebut. Ketika tiba di negara itu sang salesman kebingungan melihat penduduk yang nyaris semuanya bertelanjang kaki, tak ada seorang pun yang memakai sepatu. Ia langsung pulang dan memberikan laporan ke atasannya. “Mustahil menjual sepatu di negara tersebut karena tak ada seorang pun yang mau memakai sepatu. Semua orang di negara itu bertelanjang kaki”.Atasannya jadi penasaran dan hari berikutnya dikirim lagi seorang salesman lainnya.Salesman yang baru dikirim itu begitu tiba di negara tersebut dan melihat nyaris semua penduduk negara itu tidak memakai sepatu langsung bertolak pulang dan kembali ke negaranya. Dengan segera ia membuat laporan ke atasannya. “Kita pasti sukses menjual sepatu di negara itu. Hampir semua orang belum memakai sepatu jadi kita pasti bisa memasarkan sepatu dalam jumlah yang sangat besar. Bayangkan, pasar sepatu untuk satu negara!”.Anda bisa lihat bagaimana satu situasi dibaca dengan berbeda oleh dua orang salesman. Yang satu melihat kekurangan hanya sebagai kekurangan, sedangkan yang satunya lagi melihat kekurangan itu sebagai peluang. Anak2ku sekalian harus bisa bersikap seperti salesman yang kedua, yaitu selalu berusaha mencari peluang, bahkan pada suatu keadaan yang dianggap kekurangan pun.

Demikian cuplikan isi dari nasihat bapak gubernur prefektur Hyogo, Ido Toshizou, dalam sambutannya pada acara wisuda universitas Hyogo hari ini di Kokusai Hall, Sannomiya Kobe.

Acara wisuda itu melantik sarjana baru sebanyak 1136 orang dari 11 fakultas yang ada. Di antara 1136 orang itulah saya terselip duduk di deretan wisudawan fakultas ekonomi. Di samping saya duduk teman kuliah orang Cina, Jo dan Chin. Semua wisudawan memakai jas hitam kecuali satu orang yang memakai kimono dan hakama. Sementara mayoritas wisudawati memakai kimono dan hakama, beberapa tampak hanya memakai kimono biasa tanpa hakama di luarnya.

Dada saya serasa sesak. Terbayang kembali ketika 4 tahun yang lalu saya duduk di ruangan itu pada saat acara pelantikan mahasiswa baru. Kala itu saya sangat bahagia karena hasil perjuangan semasa kenshusei untuk mengumpulkan uang dan belajar bahasa Jepang secara mandiri membuahkan hasil kelulusan di universitas yang cukup berkelas. Pesimis orang2 yang ragu bahwa apakah mungkin mantan kenshusei yang tidak pernah belajar di nihonggo gakkou bisa bersaing dengan calon2 mahasiswa asing dari Korea dan Cina yang bahasa Jepang dan kanjinya lancar, berhasil saya tepis dengan lulus ujian masuk universitas Hyogo.

Hari ini ujung dari semua usaha sejak 7 tahun yang lalu itu membuahkan hasil. Saya berhasil mengantongi ijazah sarjana dari university of Hyogo. Alhamdulillahi rabbil alamin.

Latar belakang panggung, di sebelah kanan yang paling kiri adalah gubernur Hyogo

Segenap civitas akademik universitas Hyogo

Foto bersama nihong-no okaasan, Suzuki Sensei.

Foto bersama teman2 satu kelas seminar.

12 thoughts on “Wisuda

  1. Selamat ya atas kesuksesanmu.
    Aku temanmu yang dulu sama2 jadi kenshusei di kota yang sama. Yang dulunya kita pernah main bola sama2,bakar ayam,main kepantai dan jalan sama2. Bisa nggak ya kita ngumpul kayak dulu?
    Aku kagum atas kesuksesanmu dalam meraih cita2mu.
    Sekarang Kurniawan san kerja dan domisili mdimana?
    Kalau aku sekarang sedang membangun kerajan bisnis perbengkelan bersama temanku.

    1. Assalamualaikum wr wb,
      Dengan Ainun Fuji Tekkou ya? Bagaimana kabar? saya sekarang bermukim di kota Itami, dekat Osaka, kerjanya di daerah Osaka. Wah, udah jadi bos bengkel ya? Ganbatte ya…
      Kapan2 klo ke Indonesia, bolehlah reuni-an sama teman2 mantan AnakFukui dulu 🙂
      Salam buat semua.

  2. Mas kurniawan…
    Salam kenal,saya dedy thn 2004 -2006 saya juga jadi kenshusei tapi di kapal ikannya.persisnya di okinawa.Sekarang saya bekerja di kapal pesiar amerika.
    Terus terang saya merinding mendengar keberhasilan mas bisa lulus di univ. jepang.Terus terang saya ingin seperti mas…
    Ceritanya sangat panjang kenapa saya nggak bisa stay di jepang untuk belajar nihonggo pas selesai masa kenshusei sampai saya bisa ke kapal pesiar ini.Tujuan utama saya ya saya lagi nabung buat ke sana lagi sambil intensif saya belajar bahasa jepang dan ingris di kapal ini.
    Mas tolong kasih info bagaimana caranya bisa kuliah di jepang?Rencana saya tahun depan saya akan coba daftar di program nihonggo di okinawa daigaku,karena backgroud saya perikanan setelah nihonggogakko saya akan coba ambil perikanannya.
    Terus terang aku masih bingung nantinya karena aku pesimis tabunganku mungkin cukupuntuk membiayai buat 2 tahun selanjutnya aku masih takut gagal.
    Bagaimana mas bisa lancar sampai lulus apa dapat beasiswa?
    Terima kasih infonya
    Saya tunggu jawaban mas di emailku.
    Terima kasih banyak…

  3. Mas Bronto,
    Saya tidak selalu bisa menerima telpon, bahkan pada hari libur sekalipun karena saya punya keluarga yang harus saya utamakan atau tanggung jawab lain yang harus saya dahulukan. Kalau memang mau minta tolong, mohon perhatikanlah etika. Kalau saya tidak menganggap telpon hingga berdering beberapa kali berarti saya sedang TIDAK BISA menerima telpon, harap maklum.

  4. assalamu’alaikum wr.wb.mas, maaf kalo ana masuk ke blog antum bukan untuk ngasih komentar tetapi buat curhat dan minta tolong masalah nenkin ana yang tidak turun2…
    ana telah mengirim email 2 kali ke pajak nenkin tapi belum ada kejelasan atau titik terang tentang masalah ana.ana juga telah menghubungi antum tetapi tidak diangkat, hanya diangkat sekali tapi terputus.karena itu, ana mencoba mengirim sms tetapi tetap tidak ada balasan.
    mas, tolong bantu ana cz dah hampir 7 bulan nenkin ana belum turun2. ana dulu magang di MITSUI ENGINEERING&SHIP BUILDING di TAMANO-OKAYAMA.tolong bantu ana….saat ini ana masih kerja serabutan di PT PAL Surabaya sementara ana harus menghidupi keluarga ana.

  5. >> Mas Iswandi :
    Makasih atas ucapannya. Rencananya memang insya Allah saya akan kerja di Mandom Indonesia, tapi tahunnya kapan belum diberitahu oleh HRD dengan pasti.

    >> Mas Pranyoto :
    Untuk kuliah di Jepang, ada banyak unsur yang diperlukan, di antaranya uang, kemampuan bahasa Jepang, penjamin (orang Jepang asli yg bermukim di Jepang), dll. Ada beberapa sekolah yang meminta bukti kemampuan finansial 2 s/d 3 juta yen. Saya masih dalam proses penyusunan sebuah artikel yg membahas tentang bagaimana caranya kuliah di Jepang bagi mantan kenshusei.
    Coba bergabung di milis PPI Jepang untuk mencari informasi dari teman2 yg lain.

    >> Mas Cipto :
    Makasih atas ucapannya, amin.

    >> Mas Hendi
    Untuk tips2 kuliah, seperti di pesan di atas, artikelnya masih dalam proses penyusunan.
    Saran saya, lengkapi dulu hal2 yg dirasa kurang seperti bahasa Jepang dan duitnya 🙂 Cara yg terbaik untuk mengumpulkan duit adalah dengan menjadi kenshusei yang bekerja dengan giat dan sungguh2.
    Kalau mas Hendi tidak bisa menyelesaikan tugas yang sekarang dihadapi, maka percayalah bahwa akan susah untuk menyelesaikan tugas yang lain. Ganbatte kudasai…

    >> Mas Riki
    Makasih atas supportnya. Saya senang karena bisa kenal dengan mas Riki.

  6. asss.
    merdeka, mungkin itu yang aku ingin ungkapkan sebagai prolog silaturahmi kita, dan tidak lupa aku ucapkan selamat atas kelulusan mas arief, semoga kelulusan ini bisa menuju terus kepada jalan kearifan.

    orang2 seperti mas lah yang di harapkan oleh nusa ,bangsa dan agama, mudah2 han ilmu yang didapat oleh mas di negeri sakura ini dapat di transpormasikan ke negara kita.

    mass arif, setelah saya membaca tulisan mas, semangat ku berkobar2 kembali untuk menggapai cita2 saya yang saya pernah bunuh, karena aku menganggap cita2 ku untuk kuliah s2 di jepang tidak mungkin terkabulkan.

    alasan yang membunuh cita2ku yaitu masalah finansial, jaringan informasi dan tulisan kanji.sehingga aku menganggap bahwa itu tidak mungkin bisa di capai.sehingga aku belokan cita2 kuliahku menjadi kenshusei,dan alhmadulilah skarang aku sudah menjadi kenshusei vuteq yang bekerja di amagasaki osaka. tetapi sekarang aku mengalami jenuh bekerja sebagai kensusei, karena tidak adanya sinkronisasi antara cita2 ku dengan apa yang saya kerjakan sekarang.

    berdasarkan permasalhan di atas aku membutuhkan suatu saran atau masukan dari seseorang yang sudah sukses kuliah di jepang. mungkin klo mas tidak keberatan bisa memberikan tip2 nya atau pengalaman mas dalam mencapai studi di jepang.

    maap ya mas klau saya lancang, belum kenal dekat sudah berani minta bantuan sama mas. tp saya yakin masa adalah orang yang arief pasti senang klo bisa membantu orang lain
    wasss.

  7. Assalamu’alikum wr.wb

    Salam kenal saya Pran, selamat ‘n sukses selalu ya atas keberhasilannya di universitas Hyogo ‘n diterimanya di Mandom corp.
    Kalo tidak keberatan sy dulu jg mantan kensyu ak 59 plng th 2001, sy skrg sdh bekerja di PMA japan di Ind, dan saya sngat ingin mengembankan karir sy u/ bs melanjutkan S2 di Jepang, dan sy sangat butuh sekali informasinya dr mas kurniawan, krn sy jg sdh coba mengajukan ke beberapa sklh bhs di jpn katanya agak sulit mengingat usia sy yg beranjak ke 35th, sy sngt berharap mas Arif bs memberi sy info maupun trik atau cara2 u/ bs kesana dg tujuan sekolah… thaks sebelumnya sukses selalu mas Arif

  8. selamat buat mas arif, atas kelulusannya.
    semoga ilmunya bisa bermamfaat buat keluarga, bangsa dan negara.
    gimana mas arif, setelah kerja dimandom coorporation jepang, tentunya
    balik dan kerja di mandom indonesia kan ?
    sukses selalu buat mas…

    wasallam

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.