Jinsei Wa Iro-iro

Jinsei wa iro-iro = hidup ini macam-macam/beda-beda
Memang mungkin persis seperti itulah kenyataan hidup ini.

Iklan ini sedang top-topnya ketika sekitar 2 tahun yang lalu saya memasuki gedung Mandom Corporation di daerah Tanimachi 6 chome, Osaka. Kala itu saya bersama belasan mahasiswa asing dari berbagai negara seperti Cina, Kore, Mongol, Malaysia, Taiwan, dan Indonesia mengikuti wawancara atau lebih tepatnya disebut ramah tamah dengan pejabat perusahaan kosmetik pria itu. Saya sebut ramah tamah karena semua peserta wawancara pada saat itu sebenarnya sudah ditetapkan sebagai penerima beasiswa dari yayasan Nishimura yang didirikan oleh Nishimura-san, pendiri Tancho Corp, cikal bakal Mandom.
Dan terbukti, semua peserta wawancara kala itu menjadi penerima beasiswa dari Mandom.

Tahun lalu perusahaan ini menggelontorkan sebagian besar pundi2 kekayaannya untuk meminta aktor kenamaan Jepang, Kimura Takuya, berpose di depan kamera dan menyebut kata ajaib andalan, GATSBY. Saking mahalnya gyara(honor) Kimtaku, sampai2 grafik keuntungan bersih tahun lalu melenceng dari garis yang seharusnya ikut naik seiring dengan penjualan yang sebenarnya menaik. Mungkin perusahaan berharap semua itu tertutupi oleh rapor tahun ini.

———————————–

Gambar Kimtaku ini yang mungkin ampuh sekali menarik perhatian sehingga ketika Mandom mengikuti seminar karir di forum khusus mahasiswa asing di Osaka, booth mereka adalah tempat yang teramai di antara belasan perusahaan-perusahaan Jepang yang sedang berusaha mencari calon karyawan dari mahasiswa2 asing di universitas2 Jepang. Bahkan Matsushita Electric yang merupakan perusahaan papan atas di Jepang, bahkan mendunia dengan Panasonic-nya, masih kalah jauh. Epson dan sebuah perusahaan trading minyak yg ditongkrongi orang Malaysia, malah sangat sepi pengunjung. Di booth Mandom, untuk sampai ke meja wawancara, butuh kesabaran berdiri selama 2 jam sembari kipas2 karena hawa yang aduhai panasnya di tengah2 summer kala itu.
Sewaktu tiba di ruangan itu, saya sempat terengah-engah karena buru2. Setelah celingak-celinguk mempelajari situasi, saya langsung memutuskan pilihan pertama saya di antara belasan bilik2 kecil yg ada, MANDOM CORPORATION.
Setelah antri sekitar sejam, akhirnya saya sampai di barisan terdepan di jalur kedua. Masih ada satu jalur lagi yang harus dilewati sampai staf HR menemui saya. Di sebelah saya beberapa orang Cina yg berdiri antri setelah agak segan akhirnya memberanikan diri bertanya :

Chugoku Jin Janai desu ne?“(bukan orang Cina kan ya?)

Saya hanya tersenyum dan menjawab “Doko no kuni da to omou?” (kira2 negara mana menurut anda?)

Mereka nebak Thailand, Myanmar, India. Saya akhirnya motong,

Wo she Indonesia Lai da” (saya dari Indonesia)…..(nulisnya benar nggak ya?)

Mereka balas nanya dalam bahasa Cina, saya ndak begitu ngerti tapi tampaknya nanya kok bisa bahasa Cina, saya cuma nyengir dan menjawab dalam bahasa Jepang.

“Sore shika wakaranai” (saya cuma bisa segitu aja).

Mereka ngobrol lagi dalam bahasa Cina, saya sama sekali ndak ngerti karena sudah hampir setahun lebih ndak bergaul dgn teman2 Cina, tapi sepotong-potong saya menangkap kebingungan yang intinya mereka saling nanya “kenapa orang ini ada di sini”.
Saya cuek aja sambil melayani obrolan mereka. Akhirnya mereka mengganti bahasa ke bahasa Jepang dan kami cerita tentang universitas masing2. Rupanya mereka pun dari Kobe, universitas Kansai Kokusai University.

Tanpa terasa akhirnya saya masuk di pertengahan antrian. Seorang teman orang Cina dari universitas yang sama menyapa dari barisan depan.

“nagai desu ne” (lama saya)

saya jawab “so yo, mou nijikan gurai, boku wa” (iya nih, saya udah dua jam)

Tiba2 dia menyodorkan selebaran yg dibagi di pintu masuk. Sembari menunjuk profil Mandom Corporation, dia berkata dengan wajah sangat prihatin.

“Narabanakutemo ii yo, kore wo mite” (nggak usah ngantri, lihat ini)

Saya nengok kertas itu dan melihat tulisan

対象 : 中国国籍のみ
Kualifikasi : Khusus bagi warganegara Cina

Saya menelan ludah dan sempat bingung, kok bodoh amat saya ndak memeriksa secara seksama lembaran itu, pikir saya.
Tapi karena kadung ngantri lebih dari satu jam, saya berusaha menjawab dengan tenang.

“daijobu da yo, sekkaku dakara. Ichiou yattemimasu” (ndak apa2 lah, soalnya udah terlanjur, paling nggak saya akan nyoba)

Saya langsung mengerti kenapa tadi mahasiswa2 Cina itu ngomongin saya.

Akhirnya tiba giliran saya, sembari senyum saya menyodorkan berkas CV dan formulir isian.

“Osore irimasu ga, chuugoku kokuseki dewa arimasen ga, doshitemo Mandom de hatarakitai kara, zehi go kentou negai shimasu” (Mohon maaf, saya bukan warganegara Cina, tapi bagaimana pun saya ingin bekerja di Mandom, tolong pertimbangkan).

Dengan sangat sopan staf yg belakangan saya tahu bernama KAWATA, mejawab

“Zenzen mondai nai yo” (sama sekali ndak masalah)

Beliau menanyakan beberapa hal sehubungan dengan kuliah, pengalaman kerja, dan kesan2 saya terhadap Mandom. Saya akhirnya cerita tentang beasiswa Nishimura dan betapa saya sangat tertarik dengan Mandom setelah berinteraksi dgn pegawai2nya. Kami ngobrol beberapa lama bahkan sempat tertawa terbahak-bahak. Dalam hati saya kagum dengan stamina Kawata-san yang sudah melayani obrolan lebih dari 100 orang sebelum saya tapi masih bisa ketawa-ketawa mendengar lelucon saya.
Beliau menutup pertanyaan tentang jenis kerjaan yg saya minati, saya sebutkan kaigai kankei sembari menunjukkan score TOEIC saya yg cukup cantik, 890 poin.
Beliau manggut2 dan bertanya

“sitsumon wa arimasuka?” (ada pertanyaan?)

Saya hanya bertanya apakah Mandom punya rencana mendiversifikasi bisnisnya selain kosmetik dan toiletris, dan beliau menjawab dengan tegas bahwa Mandom akan menjaga jalur bisnisnya di core competence-nya. Saya tersenyum karena memang sudah menduga jawaban itu.

Saya meninggalkan lokasi forum setelah memasukkan CV ke Matsushita Electric, dan beberapa perusahaan lainnya.

——————–

Seandainya waktu itu saya menyerah dan keluar dari barisan pada saat diberitahu bahwa hanya orang Cina yg diterima, maka mungkin saya akan menyesal seumur hidup.
Setelah forum itu saya dinyatakan lulus untuk tahap kedua dan akhirnya mengikuti wawancara terakhir dengan pejabat perusahaan kemarin.

Hasilnya sebelum tanggal 13 Juli katanya.

Hari ini, ketika sholat Jumat saya menengadahkan tangan di antara khutbah pertama dan khutbah kedua jumat.

“Rabbiy agitsniy, luluskan saya pada wawancara terakhir Mandom kemarin supaya bisa bekerja di Mandom, agitsniy ya Rabbiy, agitsniy ya Rabbiy, agitsniy ya Rabbiy”

Janji Allah adalah, “saat di antara dua khutbah jumat adalah waktu yang sangat makbul doa”, dan subhanallah karena mungkin persis doa itu terlantun, handphone saya yg diset silent tanpa saya sadari menerima telpon dua kali.
Sehabis sholat saya membuka HP dan melihat nomor telpon daerah Osaka. Dengan berdebar-debar saya menelpon balik dan langsung terdengar :

“Arigatou gozaimasu, Osaka no Mandom honsha de gozaimasu”

Setelah memperkenalkan diri saya disambungkan dengan Satou-san, staf HR lainnya yg sudah saya temui beberapa kali di wawancara tahap kedua dan tahap terakhir beberapa hari sebelumnya.

“Mensetsu no kekka wo otsutae sasete itadakitain desu ga, tousha wa Arif san ni zehi nyuusha site itadakitaku…”

Alhamdulillah.
Saya lemas saking gembiranya.
Jinsei memang iro-iro, alhamdulillah ya Rabbiy.

My next step of life will be with this jinsei wa iro-iro company. Alhamdulillahirabbil alamin.

Mudah2an jalan ini bisa membuka peluang bagi saya untuk berkarya dan bermanfaat bagi orang banyak, amin.

5 thoughts on “Jinsei Wa Iro-iro

  1. Terima kasih atas doanya, dan semoga didengar dan diaminkan oleh malaikat lalu dikabulkan oleh Allah SWT.

    Tuk pak Affan :
    Sepertinya yahoo menolak email dari server kami karena email itu di-redirect ke account yahoo. Biasanya hal begini cuma bersifat sementara, insya Allah dalam 1×24 jam akan kembali normal secara otomatis.
    Trima kasih atas pemberitahuannya.

  2. selamat pak arif…
    semoga membawa manfaat untuk pak arif dan keluarga khususnya dan orang muslim dan indonesia lainnya. wah huebat….
    btw, maaf, saya nyoba ngemail ke garuda(et)ppikansai.net kok messagenya balik lagi ya???

  3. wah, selamat ya, mas arif.

    semoga dalam pekerjaan mas arif yang baru, mas arif mendapatkan hal2 yang lebih baik dari sebelumnya.

    membaca post dari mas arif, saya jadi lebih optimis dalam menghadapi hidup ini. kita tidak akan pernah tahu kalau kita belum mencoba, demikian kira2 hikmah yang saya dapat. yang penting kita berusaha, hehe.

    terima kasih mas

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.