Anda Kenshusei Yang Pulang Cuti ? Baca ini dulu….

Pulang cuti untuk melepas rindu pada keluarga dan handai tolan adalah hal yang banyak diidamkan oleh orang-orang yang tinggal jauh dari kampong halaman, apalagi bagi yang tinggal di luar negeri. Terbayang mie ayam, bakso, ikan bakar, lontong kare dan sederet makanan khas Indonesia yang menitikkan air liur dan tidak bisa dinikmati di luar negeri.
Bagi seorang kenshusei, apakah perlu untuk pulang? Jawabannya ada pada anda sendiri.
Ada kenshusei yang pulang karena semata-mata rindu pada keluarga. Ada juga yang karena ingin melangsungkan hajatan, meminang kembang desa anak pak haji yang jadi rebutan pemuda sekampung. Bahkan ada yang pulang hanya karena ingin pamer, “gue sekarang di Jepang lho!” demikian ucapnya sambil tepuk dada. Beda orang, beda pula tujuannya.
Apakah pulang cuti itu berguna atau tidak, tergantung niat dan pelaksanaannya. Kalau kata Nabi Muhammad SAW “sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya“, bagi yang niat pamer, maka hanya kesombonganlah yang akan di dapatnya. Bagi yang akan nikah, tentu istrilah yang di dapatnya.
Lantas kalau memang mau pulang cuti, apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut ini poin-poin penting yang layak dipertimbangkan.

Niat

Kalau hanya sekedar untuk pamer hasil kerja selama di Jepang, lebih baik batalkanlah niat pulang karena anda akan kesulitan sendiri. Jika anda pamer kepada orang lain, maka paling-paling anda hanya akan mendapatkan decak kagum,wuih, hebat, dll. Setelah itu? Tidak ada apa-apa. Malah anda akan harus merogoh kantong dalam-dalam untuk mentraktir teman-teman. Bukankah anda sendiri yang berusaha memperlihatkan bahwa anda punya uang banyak? Jangan heran kalau teman-teman anda akan minta ditraktir. Selain itu anda akan ada banyak kesulitan di belakang hari sebab teman-teman dan kenalan anda akan menjadikan anda tujuan nomor satu jika ingin meminjam uang. Jaman sekarang, meminjamkan itu mudah, tapi meminta kembalinya susah minta ampun.
Jadikanlah pulang cuti anda sebagai liburan yang membawa manfaat. Sebisa mungkin sembari pulang, berusahalah kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang peluang apa saja, entah itu peluang kerja, jika anda ingin kerja sepulang dari Jepang nanti, atau peluang usaha jika ingin bisnis setelah magang selesai. Sebagian teman-teman ketika saya katakan seperti itu menjawab, “apa ndak kecepatan?”
Sama sekali tidak kecepatan, apalagi kalau anda ingin buka usaha sepulang dari magang.
Bisnis bukan seperti ujian semester anak kuliahan yang terkenal dengan sebutan SKS (Sistem Kebut Semalam). Bisnis itu butuh perencanaan yang bisa memakan waktu bulanan, atau bahkan tahunan, tergantung tingkat kesulitan bidang usahanya. Bahkan untuk jenis usaha yang tidak macam-macam seperti dagang sembako sekalipun, anda harus belajar tentang pembukuan, debet-kredit, dan tentu saja belajar mengenal jenis dan kualitas barang dagangan yang akan anda geluti.
Lantas, apakah bisa semua itu dilakukan selama pulang cuti? Tentu saja bisa, walaupun tentu saja tidak sampai mendetail. Cukup tulis garis-garis besar apa saja yang harus dipelajari lalu bawa pulanglah catatan itu ke Jepang. Sekembali ke Jepang, pergunakanlah media internet untuk belajar, bertanyalah kepada teman-teman yang mungkin punya pengalaman, atau kenalan yang berkecimpung di bisnis itu. Siapa tahu anda malah bisa ketemu teman yang kebetulan punya minat usaha di bidang yang sama sehingga bisa kerjasama kelak.
Intinya, jadikan pulang cuti anda untuk belajar. Beli buku-buku untuk dibaca, cari informasi-informasi yang akan anda butuhkan, dan berusahalah menggali minat terhadap sesuatu. Jangan pulang hanya untuk menghabiskan uang!

Konsolidasikan Dengan Pihak Perusahaan

Bepergian antar negara bukan seperti bepergian dari Jakarta ke Bandung, ada uang langsung beres, tidak demikian! Sebelum keluar meninggalkan Jepang, anda harus melapor dulu ke pihak imigrasi Jepang untuk meminta izin masuk ulang Jepang yang disebut 再入国許可(sai nyuu koku kyoka) atau izin masuk masuk/re-entry permit yang pengurusannya butuh waktu minimal satu hari kerja. Tanpa izin masuk ulang itu, maka sepulang dari Indonesia, kemungkinan besar anda akan ditolak masuk kembali ke Jepang walaupun visa anda masih berlaku.

Tiket dan biaya

Bepergian Jepang – Indonesia – Jepang terhitung mahal, bahkan bagi orang Jepang sekalipun. Misalkan kurs Rp.80,-/1 yen, biaya pesawat saja membutuhkan dana total (termasuk pajak bandara, fuel surcharge, dll pada periode harga termurah versi Garuda) minimal 6 jutaan rupiah. Itu baru sampai di Jakarta, Bali, atau beberapa kota besar lainnya. Belum lagi pesawat domestik ke tempat anda yang bisa-bisa mencapai setengah dari harga pesawat di atas. Belum pula oleh-oleh untuk keluarga dan kenalan di Indonesia, yang jumlahnya juga bisa mencapai puluhan ribu yen. Perhitungkanlah semua itu dengan baik, jangan sampai anda mengutang hanya gara-gara pulang cuti.

Waktu
Berusahalah agar dapat izin pulang pada saat harga tiket pesawat sedang murah yaitu pada bulan-bulan yang disebut off season atau minimal shoulder period. Berikut jadwal umum yang diterapkan Garuda (bisa berubah sewaktu-waktu).
High Season (musim ramai): 05 Ags – 09 Ags, 28 Des – 30 Des
Shoulder (musim transisi): 15 Juli – 4 Ags, 10 Ags – 25 Sep, 16 Des – 27 Des
Low Season (musim sepi): 26 Sep – 15 Des
Jika ingin kepastian kapan tiket pesawat berharga lebih murah, cobalah tanyakan pada agen perjalanan atau jika ingin naik Garuda Indonesia(GIA), coba hubungi perwakilan GIA di PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) terdekat wilayah anda.

Harga Tiket
Pada saat mencari informasi harga tiket di internet atau via telpon, harga yang tertera kebanyakan tidak memasukkan biaya tambahan seperti fuel surcharge (biaya tambahan bahan bakar), airport tax(pajak bandara), asuransi, dll. Oleh karena itu pastikan menanyakan berapa “harga total” sebelum memilih tiket pesawat.
Sekedar untuk anda ketahui, biasanya GIA (khusus cabang Kansai-Osaka) memberikan diskon tiket yang cukup besar pada hari kemerdekaan 17 Agustus setiap tahun. Coba cek anaknegri.com sekitar bulan Juli atau Agustus, biasanya akan ada pengumuman resmi dari GIA Osaka yang dimuat di anaknegri.com.

Agen Travel
Untuk pesawat selain GIA tiket murah bisa diperoleh lewat Number-1, My-Travel, atau H.I.S. Sejauh ini, berdasarkan informasi yang bisa saya kumpulkan ketiga travel ini yang punya harga bersaing. Tapi untuk lebih pastinya, coba hubungi agen travel terdekat lainnya di tempat anda. Informasi tentang travel agen bisa anda lihat di http://anaknegri.com. Informasi yang tersedia dalam bahasa Jepang sekalipun bisa anda akses dengan mudah karena link telah diarahkan langsung ke kota-kota tempat pemberangkatan, misalnya Tokyo atau Osaka. Dan jika pun ada isi homepage yang tidak bisa anda baca, maka silakan copy alamat URI-nya lalu attach di fasilitas penerjemah website di anaknegri.com tersebut, semuanya akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa internasional lainnya.

Perusahaan Penerbangan
Jika anda hanya ingin sekedar pulang, lebih baik gunakan GIA karena jalur yang ditempuh langsung ke Indonesia, aman dan nyaman sebab pelayanan dalam bahasa Indonesia tersedia selama penerbangan. Tapi jika anda ingin cuti sekaligus cari pengalaman atau berpetualang, maka cobalah naik maskapai penerbangan lain. Ada banyak pilihan yang harganya cukup bersaing dengan GIA seperti Korean Airlines, China Airlines, Thai Airlines, dan Cathay Pasific. Tapi tentu saja ada resiko kesulitan bagi anda, terutama jika tidak paham bahasa Inggris, sebab tidak semua pramugari maskapai itu bisa berbahasa Jepang, terutama setelah anda berganti pesawat di home base maskapai tersebut, misalnya setelah berganti pesawat di Bangkok jika anda naik Thai Airlines. Kebanyakan pramugari yang bertugas pada penerbangan dari Bangkok ke Indonesia tidak bisa berbahasa Jepang.

Di Bandara dan Selama Penerbangan

Jaket dan Sepatu
Pakaian tentu saja tergantung selera anda, tapi lebih baik pakailah pakaian casual yang memudahkan anda bergerak. Pakailah sepatu karena suhu dalam pesawat cukup untuk membekukan kaki, dan jangan lupa membawa selembar jaket tipis, karena walaupun anda diberi selimut selama penerbangan, anda masih akan kedinginan. Jangan membawa jaket musim dingin walaupun anda pulang cuti pada musim tersebut karena hanya akan menambah berat beban anda. Suhu dingin hanya akan terasa selama pergantian kereta (kalau anda naik kereta) dalam perjalanan menuju bandara, suhu dalam kereta dan bandara tidak menuntut anda menggunakan jaket tebal-tebal.

Barang bawaan
Untuk barang yang akan dimasukkan ke bagasi pesawat, pada dasarnya tidak ada batasan jenis barang sepanjang tidak termasuk dalam daftar barang terlarang seperti bahan yang mudah meledak (petasan, dll), bahan kimia berbahaya, bahan yang mudah bocor (cairan) dalam jumlah besar, segala makhluk hidup, segala jenis tumbuhan, dan semua jenis senjata tajam. Untuk katana (pedang samurai) artifisial/palsu (yang tidak tajam dan tidak bisa dipakai sebagai senjata) biasanya akan diminta untuk ditaruh di bagasi pesawat, kalaupun ingin dibawa masuk kabin, maka penyimpanannya akan dilakukan oleh awak kabin. Ikuti saja petunjuk mereka, niscaya tidak akan ada masalah yang berarti, tentu saja asalkan anda mampu berkomunikasi dengan baik. Dan pada saat menerima tiket, tanda terima pengganti tiket, atau e-ticket, jangan lupa cek dengan seksama berapa batas maksimal berat barang yang boleh anda bawa karena setiap penerbangan berbeda-beda jumlahnya. Rata-rata akan berkisar antara 20 s/d 30 kilogram per orang untuk bagasi dan sekitar 7 s/d 10 kilogram untuk tentengan tangan.
Untuk barang tentengan, barang terlarang juga meliputi semua benda logam yang punya sisi tajam dan bisa dipakai untuk menyanyat atau menusuk, termasuk di dalamnya pisau cukur atau gunting kuku, biasanya tidak akan diperbolehkan dibawa masuk ke kabin pesawat. Hair spray, gel rambut, dan segala barang berbentuk cairan juga masuk dalam daftar barang yang tidak boleh dibawa masuk ke kabin pesawat.
Jauh hari sebelum pulang cuti ukurlah barang bawaan anda, kalau melebihi berat yang tertera di tiket, lebih baik pisahkan barang non-elektronik dan kirim ke Indonesia dengan menggunakan EMS karena itu akan lebih murah jika dibandingkan kalau nanti anda terkena biaya tambahan atas kelebihan berat (over weight). Bayangkan bagaimana kesalnya jika harus membawa barang yang berat, tenteng kanan-tenteng kiri naik turun kereta menuju bandara, tapi setelah ditimbang ternyata over weight dan tetap saja harus bayar kiloan, bahkan bisa jadi lebih mahal dari hitungan harga EMS. Padahal kalau dikirim, maka anda bisa lenggang kangkung pulang kampong.

Titipan Barang dari Orang Lain
Jangan sekali-kali pernah menerima titipan barang dari orang yang baru anda kenal selama perjalanan ke bandara, selama berada di bandara, atau di dalam pesawat. Salah satu modus operandi pengedar narkoba internasional adalah dengan menitipkan barang pada penumpang lain, lalu mengambilnya setelah tiba di Indonesia. Kalau sampai anda kedapatan membawa narkotika atau obat terlarang dalam jumlah sekecil apapun, yakinlah bahwa anda pasti tidak akan bisa kembali ke Jepang lagi dan kemungkinan besar akan masuk penjara, walaupun anda tidak tahu menahu tentang barang tersebut. Kuncilah tas anda erat-erat dan kenakan sabuk pengaman tas yang bisa menjamin tas tersebut tidak bisa dibuka oleh orang lain. Selain menghindari tangan-tangan jahil yang banyak beroperasi di bandara-bandara di Indonesia, menggunakan sabuk pengaman tas juga untuk menghindari kemungkinan adanya orang yang memasukkan benda-benda seperti narkoba, dll.

Uang tunai
Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Jepang, setiap orang yang akan ke luar dari wilayah Jepang yang membawa uang tunai senilai 1 juta yen atau lebih, diharuskan melaporkan diri dan diwajibkan membayar sejumlah pajak. Ketentuan pajak ini berlaku bagi mereka yang melaporkan diri atau kedapatan membawa uang tersebut di dalam tas bagasi atau tas tentengnya. Sekedar informasi, alat pindai sinar X hanya dikenakan pada tas atau barang bawaan, tidak pada badan manusia.

Pulpen dan Formulir-formulir
Bawalah pulpen di saku anda karena akan dibutuhkan untuk mengisi berbagai jenis form, yaitu kartu embarkasi, surat pernyataan bea cukai, dan kartu kedatangan/keberangkatan.
Isilah kartu embarkasi sebelum mengantri di loket imigrasi, jika tidak, maka anda akan disuruh mengisi dulu lalu mengantri lagi dari belakang. Kartu embarkasi bisa diperoleh di meja-meja formulir yang tersedia di dekat barisan loket imigrasi atau pada saat aplikasi “izin keluar masuk/re-entry permit” di kantor imigrasi daerah terdekat di Jepang.
Surat pernyataan bea cukai dan kartu kedatangan/keberangkatan akan anda terima di atas pesawat sebelum tiba di tanah air.

Oleh-oleh
Untuk oleh-oleh khas Jepang seperti gantungan kunci, hiasan dinding, hiasan HP, dll, kalau tidak mau repot, bisa anda beli di bandara. Ada beberapa toko-toko cinderamata di bandara yang menyediakan berbagai jenis barang dengan harga yang tidak terlalu berbeda dengan toko cinderamata di Nanba, Akihabara, dll (sejauh ini baru Kansai-Osaka yang bisa saya pastikan karena bandara lain belum sempat saya observasi lebih jauh).

Makanan di Pesawat
Jika anda muslim, pastikan memesan “muslim food” ketika membeli tiket pesawat, karena anda sudah tidak bisa memesan makanan halal pada saat check in di bandara. Sekedar informasi, jika anda memesan tiket via GIA-PPI Jepang, maka otomatis makanan yang disediakan adalah makanan halal, kecuali jika anda meminta yang lain.
Makanan yang tersedia di penerbangan internasional menuju Indonesia kebanyakan tidak halal, kecuali jika anda memesan sebelumnya.
Fasilitas khusus ini juga berlaku bagi pemeluk agama lain jika tidak ingin mengkonsumsi jenis makanan tertentu, biasanya selain “muslim food” ada juga “hindu food”, atau makanan khusus vegetarian.
Hindarkan makanan yang asam jika anda mudah mabuk udara karena keasaman makanan akan mudah menyebabkan rasa mual dan muntah. Minuman teh hangat biasanya baik dalam perjalanan jauh.

Setiba Di Indonesia

Jika anda berasal dari daerah yang mengharuskan naik pesawat lagi setelah tiba di tujuan penerbangan anda, lebih baik sebulan sebelum pulang, mintalah kepada keluarga untuk membelikan tiket penerbangan domestik (dalam negeri) di Indonesia untuk pulang-balik dari Jakarta – daerah asal – Jakarta. Selain untuk menghemat harga dibandingkan jika anda memesan di agen perjalanan di Jepang, juga untuk memastikan bahwa anda tidak akan terdampar di Jakarta atau Bali dan harus menunggu sehari karena tidak mendapat pesawat buat pulang ke rumah. Dan yang paling penting adalah untuk memastikan bahwa anda tidak terlambat kembali ke Jepang karena ketinggalan pesawat di bandara. Konon, ada kenshusei yang awalnya hanya berniat pulang cuti beberapa hari, terpaksa jadi pulang selamanya ke Indonesia gara-gara ketinggalan pesawat saat akan kembali ke Jepang, keterlambatannya itu menyebabkan ia ditolak kembali oleh perusahaannya karena dianggap tidak menepati janji yang telah dibuat sebelumnya. Jangan biarkan rencana masa depan anda putus di tengah jalan hanya karena kelalaian yang sepele.

Kembali ke Jepang

Bandara di Indonesia
Pastikan untuk tidak membawa oleh-oleh berlebih karena itu pun akan menyulitkan diri anda sendiri. Sama seperti ketika berangkat, jika ada barang yang bisa dikirim via pos, lebih baik kirim daripada anda harus bawa-bawa dan tetap kena biaya tambahan. Jika ternyata anda dimintai biaya over weight, cobalah negosiasi dari harga sebenarnya. Biasanya kalau melihat visa anda sebagai kenshusei, insya Allah diberi keringanan yang besarnya tergantung pada kemampuan tawar anda.

Setelah check in, carilah loket fiskal untuk meminta surat pengantar bebas visa yang akan dibutuhkan ketika anda melewati pemeriksaan imigrasi dan bea cukai. Sebenarnya cukup dengan menunjukkan gaikokujin tourokusho (KTP Jepang) yang menunjukkan status visa sebagai kenshusei, anda sudah bisa mengajukan bebas visa, tapi jika anda membawa surat keterangan pulang cuti dari perusahaan atau yayasan penerima di Jepang, maka proses akan lebih mudah.

Selama penerbangan, tidurlah dengan baik supaya anda bisa bangun dalam keadaan segar pada keesokan harinya, pesawat biasanya mendarat pada pagi hari di bandara Jepang.

Bandara di Jepang
Pada saat pemeriksaan paspor di imigrasi, masuklah di jalur 日本人・再入国atau “Resident/Re-entry Permit”, jangan masuk di bagian 外国人 atau “Foreigner” karena proses akan memakan waktu lebih lama.
Tetap tenang dan percaya diri ketika berhadapan dengan petugas imigrasi. Jangan terlihat gugup dan mencurigakan, jawablah pertanyaan petugas dengan lugas. Jika kurang jelas, mintalah ia mengulang pelan-pelah “すみません、ごゆっくりおねがいします”. Berpenampilanlah yang rapi, tidak awut-awutan. Kalaupun rambut anda dicat atau gondrong, rapikanlah dulu di Indonesia sebelum kembali ke Jepang. Tataplah mata petugas tajam-tajam ketika berbicara, jangan memandang kearah yang lain ketika diajak berbicara, karena mereka sangat peka terhadap bahasa tubuh lawan bicaranya. Jangan sampai sikap grogi anda disalahartikan oleh mereka yang mengira anda menyembunyikan sesuatu sehingga perlu diinterogasi lebih lanjut.
Tetap tenang ketika anda meninggalkan loket imigrasi. Pada saat pemeriksaan bea cukai, jangan sampai salah masuk jalur, pilihlah GREEN LINE yang berarti anda tidak punya barang yang harus dibayar pajaknya. Senyumlah pada petugas dan tetap tenang ketika ditanya, mintalah petugas mengulang kata-katanya jika anda tidak mengerti, jangan sok tahu dan menjawab はい atau いいえ dengan seenaknya. Bisa jadi pertanyaan itu adalah jebakan untuk mengetahui apakah anda membawa barang terlarang. Salah jawab, bisa-bisa anda digiring ke ruang pemeriksaan khusus seperti interogasi penjahat atau diminta bongkar tas di depan petugas. Kuncinya, tetap tenang dan jangan gampang panik.
Kalau anda muslim, bacalah doa supaya Allah memudahkan urusan anda. Bukankah pemegang segala hati manusia adalah Penciptanya, Allah SWT? Salah satu doa yang bagus adalah “Rabbisy rah liy shadrii wa yassirliy amriy wahlul uqdatan min lisaaniy yafqahuu qauliy”.

Tariklah Pelajaran Dari Perjalanan Anda

Ada sebuah kisah menarik.
Konon ada seekor ikan mas koki yang lahir dan hidup di sebuah akuarium di sebuah kelas praktikum Biologi. Ikan itu sering turut mendengar pelajaran dari guru-guru di sekolah itu sehingga ia banyak tahu tentang benda-benda di alam ini, dan benda yang paling menarik perhatiannya adalah benda yang disebut “air”. Menurut ajaran para guru-guru itu, air adalah benda yang ada di mana saja karena bumi saja dua pertiga-nya terdiri dari air. Bagi makhluk hidup sehebat manusia pun, air adalah benda yang tak terpisahkan. Air itu konon bahkan bisa menjadi obat dari berbagai macam penyakit yang diderita manusia.

Karena penasarannya itu, si ikan bertekad suatu hari kelak akan lari dari akuarium tersebut dan berkelana mencari benda ajaib bernama air tersebut. Dia sangat cemburu dengan manusia yang bisa punya benda ajaib seperti air.
Suatu hari, petugas sekolah lupa menutup akuarium setelah memberi makanan. Malam harinya sang ikan berusaha meloncat keluar. Usahanya berkali-kali tidak membawa hasil. Dia terus mencoba dan mencoba, hingga di pagi hari berikutnya ia berhasil meloncat tinggi-tinggi dan terlempar ke lantai. Tapi karena dasarnya ia memang ikan, maka tentu saja ia menggelepar tidak bisa bernafas di lantai.
Di saat ia sekarat beberapa murid yang mulai berdatangan ke kelas memergokinya. Salah seorang dari mereka berkata “Kasihan ikan ini, ia mati karena meloncat keluar dari air”.
Pada saat itulah ikan itu tahu bahwa benda yang selama ini dicarinya, ternyata ada di sekelilingnya, ia bahkan hidup di dalamnya. Andai saja ia tahu dari dulu.

Ada banyak dari kita yang seringkali bersikap seperti ikan itu. Betapa banyak rezeki yang Allah berikan, bahkan kita bergelimang dengannya setiap hari, tapi selalu saja kita mengira bahwa rezeki orang lain selalu lebih baik.
Dengan pulang cuti, ibaratnya sama dengan meloncat keluar dari “akuarium” anda sejenak. Hanya bedanya, anda masih punya kesempatan untuk kembali ke dalam “akuarium” tersebut. Dengan keluar sejenak, seharusnya mata dan hati anda terbuka. Lihatlah di sekeliling anda betapa banyak orang yang hidup lebih kekurangan dari anda. Betapa banyak orang yang mati-matian memeras keringat untuk gaji yang besarnya sepersepuluh gaji kenshusei anda. Bahkan orang-orang yang berpendidikan jauh di atas anda pun ada banyak yang tidak bekerja karena tidak adanya lapangan kerja.
Ingatlah selalu bahwa anda hanya akan menghuni “akuarium magang” selama 3 tahun. Setelah itu anda harus keluar dan mencari “air” baru. Kalau berusaha dari sekarang, insya Allah nanti anda malah bisa mendiami “kolam air”, bukan lagi sekedar “akuarium”. Tapi kalau anda tidak berusaha dari sekarang, mungkin anda harus hidup dalam “segelas air” saja, atau bahkan hanya dari “tetes-tetes air” penyambung hidup saja. Segala kemungkinan itu ada, yang menentukan adalah takdir Allah SWT dan usaha anda sendiri.

Semoga pulang cuti anda membawa manfaat.

—————————————————–————————————–
Catatan : artikel ini ditulis berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi
—————————————————–————————————–

13 thoughts on “Anda Kenshusei Yang Pulang Cuti ? Baca ini dulu….

  1. >> Indri
    Alhamdulillah kalau ketikan tuts keyboard saya bisa membawa manfaat. Banyak2 bergaul dengan lingkungan agar tidak homesick, nanti pelan2 juga akan terbiasa.

    >> Lili
    Terima kasih atas doanya, semoga Lili-san juga diberi kemudahan dalam segala urusan, amin.

  2. Saya sangat senang membaca Artikel-artikel Bp. Arif, saya pernah dibantu dalam hal penanganan ticket pesawat elektrik pertama kali dan dipandu dengan sangat sabar meskipun saat saya telepon sedang dalam keadaan masuk rumah sakit, selamat berkarya P Arif semoga sukses selamanya menyertai Bapak juga keluarga.

  3. Makasih Pak artikelnya yang lumayan menghibur hati, karena tau banyak teman senasib. Saya homesick berat dan sangat pingin pulang ke Jakarta pas musim dingin nanti, karena tahun lalu saya kena SAD (seasonal affective disorder) dimana langit kelabu dan udara dingin membeku bikin kita jadi depresi. Benar banget ya ttg si ikan dan akuarium… tapi saya bener2 kangen keluarga. Setuju sama Encep Ilham, saya juga jadi termotivasi untuk lebih cermat dalam menjalani hidup di Jepang. Good luck buat semua kenshusei dan juga ryuugakusei.

  4. assalamu’alaikum Pak M.Arif Kurniawan.

    Kami dari redaksi khatulistiwa mau meminta izin kepada Bpk Arif untuk mengutip sebagian isi dari artikel Bapak.
    Kami tertarik dengan artikel “Pulang cuti? Baca ini dulu…”
    Mudah-mudahan artikel ini bisa membawa banyak manfaat.

    Terimakasih.

    Redaksi Khatulistiwa

    *Khatulistiwa adalah majalah bulanan yang dibagikan secara gratis ke seluruh Jepang. Apabila Bapak tertarik untuk mengirimkan artikel, silakan kirim ke alamat kami di khatulistiwa_magazine@yahoo.co.jp

  5. Untuk urusan oleh2 bisa mahal kalau tidak pinter milih mbak. Kalau sekedar cenderamata gantungan kunci yg seharga 400-500yen sudah cukup. Selain itu hiasan dinding seharga 700-1000yen juga biasanya masuk dalam daftar top list. Untuk kaos, kainnya biasanya ndak bagus dan kualitas sablonnya luntur, jadi mendingan ndak usah. Sebagai alternatif lain adalah aksesoris HP.

  6. trima kasih ya infonya, sangat bermanfaat sekali…..2 bulan lagi suamiku mau pergi ke jepang urusan dinas dari kantornya selama 2 bulan, dan saya pun pengen tahu kalau oleh-olehnya kira-kira mahal-mahal ya…kira-kira berapa ya, kaya gantungan kunci, balpoint, atau kaos-kaos,jadi lebh enaknya di bandara aza ya beli oleh-oleh.

  7. Sangat mendapatkan info yang sangat berharga,dan mulai sedini mungkin menyiapkan masa depan yang lebih panjang lagi di indonesia tentunya.makasih pak kurniawan,smoga bermanfaat bagi saya kususnya dan pembaca umumnya.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.