December again

Pagi yang lambat, malam yang bergegas, angin yang dingin kembali membawa desember yang membeku.

Sebulan lagi hitungan angka usiaku bertambah satu dan jatah usiaku berkurang satu.

Kegelisahan hati, kegundahan jiwa, kematangan diri, ambisi yang bergolak, kesenangan yang menenangkan, kepuasan berbagi, semua bercampur satu membentuk seorang diriku.

Selalu ada penyesalan akan laku yang buruk, tingkah yang tak pantas, dan pencapaian yang tak sempurna.
Tapi selalu tetap ada asa dalam kegamangan dan harapan dalam keheningan.

Alhamdulillahirabbil alamin.
Rabbiy awzi′niy an asykura ni′matakallatiy an′amta alayya wa alaa waalidayya wailaykal mashiir.

One thought on “December again

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.